Rabu, 15 April 2009

Basic Trauma Life Support For Nurse

PENDAHULUAN

Saat ini trauma menduduki peringkat sepuluh besar penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Ha ini karena tingginya angka kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, kecelakaan rumah tangga, konflik sosial (terorisme, kejahatan dan kekerasan) dan bencana alam (tsunami, gempa bumi, longsor, dll) yang selalu mengancam negeri ini.

Selain tingkat keparahan, penyebab tingginya angka kematian akibat trauma adalah kurang memadainya peralatan, belum adanya system dan kurangnya pengetahuan/keterampilan petugas kesehatan dalam penanganan penderita gawat darurat akibat trauma.

Pengetahuan dan ketrampilan petugas memegang porsi besar dalam menentukan keberhasilan pertolongan terhadap penderita trauma. Pada banyak kejadian justeru banyak penderita gawat darurat karena trauma yang meninggal dunia atau mengalami kecacatan yang diakibatkan oleh kesalahan dalam melakukan pertolongan. Oleh karena itu penting sekali untuk membekali petugas kesehatan khususnya perawat dengan pengetahuan dan keterampilan penanggulangan penderita trauma, sesuai dengan perkembangan keilmuan terkini.

Standar internasional untuk penanggulangan penderita gawat darurat trauma untuk level perawat adalah pengetahuan dan keterampilan dalam menanggulangi masalah-masalah pada Airway, Breathing, dan Circulation atau dikenal dengan konsep ABC. Selain itu penanganan yang sistematis dengan metode Primary & Seconday Survey yang tertuang dalam Initial Assessment & Management. Semua hal diatas tertuang dalam pelatihan Basic Trauma Life Support For Nurse (BTLS for Nurse).

Pengetahuan dan keterampilan tersebut sebaiknya diberikan kepada petugas kesehatan (perawat) yang berhadapan langsung dengan pasien. Dalam rangka melakukan upaya tersebut Pro Emergency meyelenggarakan pelatihan BTLS for Nurse untuk perawat (rumah sakit, Puskesmas, Klinik) dan mahasiswa Akademi Keperawatan, Akademi Kebidanan, Poltekes/Stikes jurusan keperawatan. Sistem pengajaran yang dilakukan diselenggarakan secara interaktif dengan menggiring peserta latih untuk tahu dan trampil dalam tindakan penanganan penderita gawat darurat trauma sehingga ilmu yang dipelajari langsung dapat diaplikasikan.



TUJUAN UMUM PELATIHAN

- Membekali perawat dan mahasiswa keperawatan dengan pengetahuan dan keterampilam penanggulangan penderita gawat darurat trauma sesuai dengan standar international.

- Membekali perawat dan mahasiswa keperawatan dengan sertifikat kompetensi agar bisa bersaing di pasar kerja, saat ini pasar kerja terutama di kota besar atau diluar negeri mempersyaratkan kepemilikan sertifikat BTLS dan BCLS untuk bisa diterima bekerja.



TUJUAN KHUSUS PELATIHAN

- Peserta memahami sistem pertolongan penderita gawat darurat secara terpadu.

- Peserta memahami konsep dasar penanggulangan penderita gawat darurat sesuai dengan standar Internasional.

- Peserta mampu mengenali keadaan yang mengancam nyawa pada penderita gawat darurat. Medis atau trauma.

- Peserta mampu melakukan penanggulangan / penanganan penderita gawat darurat berdasarkan prioritas pertolongan.

- Peserta mampu melakukan triage pada saat keadaan bencana atau musibah masal maupun di Unit Gawat Darurat.



PESERTA PELATIHAN

a. Jumlah Peserta per kelas 32 – 40 Orang

b. Peserta pelatihan adalah mahasiswa :

- Perawat Rumah sakit, Puskesmas dan Klinik umum/perusahaan

- Akademi Keperawatan

- Akademi Kebidanan

- Poltekes Jurusan Keperawatan

- STIKes Jurusan Keperawatan



INSTRUKTUR PELATIHAN

Instruktur pelatihan adalah Dokter dan Perawat bersetifikasi TOT/TFI, BTLS, BCLS, ATLS, ACLS dan berpengalaman dalam penanggulangan penderita gawat darurat baik di rumah sakit maupun diluar rumah sakit . Selain itu juga berpengalaman dalam penanggulangan bencana atau korban masal.



SARANA PELATIHAN

Sarana pelatihan yang disediakan meliputi :

- Buku Panduan peserta

- Audio Visual

- CPR Manekin

- Air Way Manekin

- Emergency Equipment

- Moulage (Patient Make Up)

- Seritifikat Akreditasi PPNI 3 SKP untuk peserta 1 SKp untuk Panitia



METODE PELATIHAN

Pelatihan ini dilaksanakan dengan metode Teori dan Praktek. Semua peserta harus mengikuti seluruh teori dan praktek yang tertera dalam jadwal. Teori dan praktek diberikan dengan sesederhana mungkin agar mudah dimengerti dan diaplikasikan olah peserta. Untuk menguji kemampuan peserta maka instruktur akan memberikan simulasi-simulasi dengan menggunakan pasien simulasi yang sudah di make up seperti pasien gawat darurat sebenarnya.



MATERI PELATIHAN

Materi pelatihan meliputi teori dan praktek (skill station) yang terdiri dari :

  1. TEORI

- Introduction / Course Over View

- Airway : Assessment And Management

- Breathing : Assessment And Management

- Circulation And Shock Management

- Basic Life Support : Cardio Pulmonary Resucitation (CPR)

- Assessment And Initial Management

- Lifting And Moving Of The Trauma Patients

- Extrication And Stabilization Of The Trauma Patients

- Mechanism Of Injury

- Head Trauma

- Spinal Trauma

- Thoracic Trauma

- Abdominal Trauma

- Musculosceletal Trauma

- Triage

- Cases Of Triage

  1. PRAKTEK (SKILL STATION)

- Airway And Breathing Management

- Assessment And Initial Management

- CPR

- Extrication, Stabilization, Lifting And Moving Of The Trauma Patients

- Stop bleeding, Spinting And Bandaging





TEKNIK PENYELENGGARAN PELATIHAN

Teknik Penyelenggaraan meliputi :

  1. Panitia penyelenggara mengajukan secara tertulis permohonan pelatihan ke PRO EMERGENCY paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pelatihan melalui nomor fax 021 – 87903956 (Contact Person Toto Suharto : 081213145000)
  2. Pembayaran biaya pelatihan di transfer kerekening yang ditetapkan oleh PRO EMERGENCY paling lambat 1 (satu) minggu sebelum Pelatihan dilaksanakan.
  3. Panitia penyelenggara menyiapkan tempat pelatihan.
  4. Panitia penyelenggara menyediakan akomodasi instruktur (Transportasi, Konsumsi, dan Penginapan)

e. Sertifikat pelatihan diberikan paling lambat 2 minggu setelah pelatihan selesai.

f. Serifikat Pelatihan Dikirim kepada panitia penyelenggara.